Taut
Pembaca sekalian, berikut ini kami bagikan link video Bedah Buku Acehnologi karya Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad yang berlangsung di Warong Seumike, Lingka Kupi Darussalam, Banda Aceh, Sabtu 10 Maret 2012.
Ini dia link videonya tinggal nge-klik saja: Bedah Buku Acehnologi
Selain video yang kami peroleh dari AcehTV, berikut ini juga kami berikan sekilas informasi yang kami kutip dari situs berita Acehkita.com. Berita itu berjudul: Tinggi, Spirit Keilmuan Orang Aceh Tempo Dulu
Penulis buku Acehnologi, Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, menyatakan spirit keilmuan orang Aceh tempo dulu sudah cukup tinggi. Terbukti saat itu banyak lahir karya-karya fenomenal yang masih dikenang hingga sekarang.
“Jadi itulah yang menjadi dasar saya untuk menulis buku Acehnologi ini. Saya mau mengetahui lebih dalam apa yang membuat orang-orang Aceh tempo dulu sehingga mereka mampu memproduksi keilmuan yang bermutu,” sebutnya.
Menurut KBA, orang Aceh tempo dulu mampu menghasilkan keilmuan yang bermutu karena banyak di antara mereka yang istiqamah.
Semestinya, kata dia, kita yang hidup di jaman serba teknologi sekarang justru harus lebih produktif dan mampu menghasilkan produk keilmuan bermutu dibandingkan orang-orang tempo dulu.
“Buku Acehnologi ini saya tulis karena terinspirasi dari buku Naquib al-Atas dan ingin melanjutkan spirit Hasbi Ash Shiddiqy,” ujarnya soal awal mula keinginannya untuk menyelesaikan buku bersampul kuning terbitan Bandar Publishing itu.
Dalam buku-buku karya Naquib al-Atas, sebut dia, justru sangat banyak yang mengekspos tentang Aceh. “Salah satu buku Naquib al-Atas yang paling terkenal yang berisikan tentan Aceh yaitu The Mysticism of Hamzah Fansuri.”
Sementara Profesor Yusny Saby yang tampil sebagai pemateri dalam bedah buku tersebut menyatakan rasa apresiasinya kepada penulis buku atas kesuksesannya melahirkan karyanya yang kedelapan. Menurut mantan Rektor IAIN Ar-Raniry it, KBA sudah melanjutkan kreatifitas yang telah pernah dilakukan oleh cekdekiawan Aceh sebelumnya yakni Hasbi Ash Shiddiqy.
“Kita apresiasi kepada penulis buku karena sudah mampu melanjutkan jejak Hasbi Ash Shiddiqy,” sebutnya. Menurutnya, Hasbi Ash Shaddiqy dikenal sebagai penulis paling produktif yang dimiliki Aceh. []
Written
on Mei 26, 2012